Puisi bukanlah sekedar sajak-sajak indah sang penyair, namun puisi juga merupakan gambaran isi hati yang tercurah dalam syair yang memberikan keindahan tersendiri bagi seorang puitis terhadap orang terkasihnya.
AKU MENCINTAIMU
Ingin kuberlari menemui hati yang kucintai
tetapi hatiku harus sabar menanti hari yang pasti
disetiap sunyiku kau tak pernah bosan untuk menemuiku
disetiap gemercik hujan kau pun tak pernah hilang dalam anganku
meski terkadang separuh bayanganmu menghilang
kasih dengarkanlah teriakan hati ini aku mencintaimu
dengan ketulusanku
AKU MERINDUKANMU
Seperti malam yang menepati janji
hadir menyapa temani bintang
seperti rembulan yang perlahan kian nampak
pancarkan cahaya dalam hari gelapmu
wahai angin sang penyejuk jiwa
sampaikanlah secarik syair ini kepadanya
dari relung hatiku yang selalu
menggemakan namamu
AKU SAYANG KAMU
Indahnya kemilau bintang tak mampu tenangkan hatiku
anggunnya cahaya purnama juga tak mampu terangi jiwaku
namun sedetik bersamamu terkadang senyumanmu
mampu menyejukan hati dan jiwaku
kasih aku sayang sama kamu
dengan ketulusanku
AKU MERINDUKANMU
Seperti malam yang menepati janji
hadir menyapa temani bintang
seperti rembulan yang perlahan kian nampak
pancarkan cahaya dalam hari gelapmu
wahai angin sang penyejuk jiwa
sampaikanlah secarik syair ini kepadanya
dari relung hatiku yang selalu
menggemakan namamu
AKU SAYANG KAMU
Indahnya kemilau bintang tak mampu tenangkan hatiku
anggunnya cahaya purnama juga tak mampu terangi jiwaku
namun sedetik bersamamu terkadang senyumanmu
mampu menyejukan hati dan jiwaku
kasih aku sayang sama kamu
PUISI TAHAJUD
"Tatkala sebagian orang tertidur lelap
kala itulah cahaya Illahi datang menyinari hatimu,
menyapukan kotornya butiran dosa,
melipat gandakan pahala ibadah,
mengabulkan permintaan diantara hajatmu,
menjadikan pribadi yg beriman & taqwa
agar masuk kedalam jannahNya"
PUISI RINDU
malam ini masih terasa sangat muda
namun keheningan ini sudah mulai nampak
seiring desiran angin seakan bekukan jiwa
aku masih disini sendiri tanpa hadirmu
dibawah siraman cahaya rembulan
berharap engkau hadir menemani
menghapuskan jiwa-jiwa yang sepi
jiwa yang selalu mengagumimu
PUISI KANGEN SUNDA
wengi anu poek teu aya panerang hate
hujan girimis ngiricik tiis nyecep kana raga
nyeri rindu nu ngagurutu tina unggal waktu
bentang amu ngagurilap bulan anu ngaburanyay
sadayana teu tiasa ngahibur rarasaan kaula
tapi anjeun bisa nyieun pikiran jadi kabungah
Penulis ; Admin
No comments:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan bahasa yang baik dan sopan
terimakasih dan semoga bermanfaat!